Advanced Good Corporate For Banking
Barangkali masih banyak pihak yang menganggap bahwa Good Corporate Governance (GCG) adalah euphoria karena seperti menjadi jargon saja paska krisis ekonomi. Implikasinya, semua lembaga internasional, regional dan lokal, ramai-ramai mengusung tema GCG itu untuk menyoroti memburuknya kondisi ekonomi, sosial dan politik di negara berkembang, termasuk Indonesia. Tidak ketinggalan kalangan pebisnis dan akademik ramai membicarakannya.
Di Indonesia, Pakto 88 membuat bank tumbuh dengan modal rendah (Rp 10 miliar), bankir dengan pengalaman minim, serta tata kelola dan pengawasan yang buruk. Hal itu membuat sebagian besar perbankan Indonesia mengalami gangguan ketika krisis ekonomi tiba. Selain karena pengelolaan banknya sendiri yang belum sesuai harapan banyak pihak, memburuknya kinerja korporasi yang menjadi nasabah, juga turut semakin membuat perbankan dalam kondisi sulit, ditambah lagi korporasi di Indonesia masih bertumpu pada kredit perbankan, ketika dunia usaha melesu, kemampuan pengembalian kredit korporasi melemah. Ujungnya, perbankan tidak dapat bergerak, kredit macet dan pembukuan kinerja negatif terjadi.
Akibatnya, GCG amat mendesak untuk direalisasikan. Mengapa? Indonesia adalah negara yang berbasis pada sistem keuangan perbankan seperti layaknya sistem keuangan di negara berkembang lainnya. Oleh karena itu, dengan adanya pengelolaan perbankan yang baik melalui aplikasi GCG maka hal ini akan meningkatnya efisiensi perbankan dan selanjutnya pertumbuhan ekonomi mengingat perbankan mempunyai sumbangan besar dalam perekonomian
Dengan keluarnya peraturan Bank Indonesia No. PBI 8/4/2006 maka pelaksanaan GCG bagi bank umum menjadi sebuah kewajiban, guna meningkatkan compliance terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum di industri perbankan. Bank Indonesia menyadari bahwa pengelolaan industri perbankan yang buruk menyusul adanya liberalisasi tanpa peraturan dan pengawasan ketat.
Tujuan
Peserta memahami bagaimana cara mengimplementasikan GCG di perbakan secara tepat dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. PBI 8/4/2006
Peserta memahami Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia (Indonesian Banking Sector Code) sebagai pelengkap dan bagian tak terpisahkan dari Pedoman Umum GCG yang meliputi bank umum dan BPR yang dijalankan secara konvensional maupuin syariah
Peserta memahami tata-cara Pelaksanaannya dimulai dari penetapan kebijakan dasar (strategic policy) dan kode etik yang harus dipatuhi oleh semua pihak dalam perusahaan.
Peserta memiliki pemahaman yang memadai dan mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik implementasi GCG Perbankan.
Materi
1. Peraturan Bank Indonesia No. PBI 8/4/2006
2. Prinsip Dasar Good Corporate Governance
Keterbukaan (Transparency)
Akuntabilitas (Accountability)
Tanggung Jawab (Responsibility)
Independensi (Independency)
Kewajaran (Fairness)
3. Governance Structure
Pemegang Saham
Dewan Komisaris dan Direksi
Auditor dan Komite Audit
Auditor Internal
Auditor External
Komite Audit
Compliance Officer
Sekretaris Perusahaan
Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Stakeholders Lainnya
4. Best Practice
Code of conduct sebagai pedoman perilaku
Corporate Value yang Harus Dipedomani oleh Seluruh Aparat Bank.
Corporate culture sejalan dengan visi, misi
Kebiasaan international yang berlaku bagi bank
Uniform Customs and Practices (UCP
International Accounting Standard (IAS)
Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance
5. Peranan Otoritas Pengawas Bank
6. Penyunan Laporan Kinerja Implementasi
Metode
Presentation
Discuss
Case Study
Evaluation
Pre-Test & Post-Test
Pemateri
Tri Hendro, SE, MBA.
Menyelesaikan program Doktoral bidang Busines Administration dari Texas University Colorado pada 1998. Merupakan associate consultant yang berpengalaman dalam memberikan materi-materi pelatihan di berbagai perusahaan multi-nasional. Bidang kompetensi yang dikuasai antara lain yang berkaitan dengan manajemen bisnis perusahaan dan organisasi, administrasi perkantoran, auditing, budgeting dan management strategic. Selain sebagai praktisi, beliau juga tercatat sebagai akademisi di STIE YKPN Yogyakarta.
Peserta
Directors
Company Secretaries
Corporate Planners
Internal Auditors
All those who must provide significant contributions in the planning and/ or implementation of GCG
Those groomed for above positions
Jadwal Pelatihan bandung-training.com 2023 :
Batch 1 : 24 – 26 Januari 2023
Batch 2 : 20 – 23 Maret 2023
Batch 3 : 15 – 17 Mei 2023
Batch 4 : 17 – 19 Juli 2023
Batch 5 : 25 – 27 September 2023
Batch 6 : 7 – 9 November 2023
Catatan : Jadwal tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon peserta
Lokasi Pelatihan di Bandung :
- Yogyakarta, Hotel Dafam Malioboro
- Jakarta, Hotel Amaris Tendean
- Bandung, Hotel Golden Flower
- Bali, Hotel Ibis Kuta
- Surabaya, Hotel Amaris(6.00.000 IDR / participant)
- Lombok, Hotel Jayakarta
Investasi Pelatihan tahun 2019 ini :
- Investasi pelatihan selama tiga hari tersebut menyesuaikan dengan jumlah peserta (on call). *Please feel free to contact us.
- Apabila perusahaan membutuhkan paket in house training, anggaran investasi pelatihan dapat menyesuaikan dengan anggaran perusahaan.
Fasilitas Training di Bandung :
- FREE Airport pickup service (Gratis Antar jemput Hotel/Bandara/Stasiun/Terminal)
- FREE Akomodasi Peserta ke tempat pelatihan .
- Module / Handout
- FREE Flashdisk
- Sertifikat
- FREE Bag or bagpackers (Tas Training)
- Training Kit (Dokumentasi photo, Blocknote, ATK, etc)
- 2xCoffe Break & 1 Lunch, Dinner
- FREE Souvenir Exclusive
- Training room full AC and Multimedia