Menurut data UNESCO, lebih dari 95% air tawar yang tersedia di bumi berada di bawah permukaan tanah, namun sebagian besar belum dimanfaatkan secara optimal akibat keterbatasan pemahaman geohidrologi. Di tengah ancaman krisis air bersih dan eksploitasi berlebih, apakah kita sudah cukup memahami perilaku air tanah untuk pengelolaan yang berkelanjutan? […]
Lebih dari 80% wilayah laut Indonesia belum dipetakan secara detail menggunakan survei hidrografi modern, padahal data ini sangat penting untuk keselamatan navigasi dan pengelolaan sumber daya laut. Kemampuan melakukan survei hidrografi dasar menjadi pondasi utama karena menyediakan informasi akurat mengenai kedalaman, kontur dasar laut, dan potensi bahaya navigasi, yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan pelabuhan, jalur pelayaran, konservasi laut, serta kebijakan tata ruang laut yang berbasis data. Mengapa kemampuan melakukan survei hidrografi dasar menjadi pondasi utama dalam perencanaan tata ruang laut dan pengembangan infrastruktur kelautan? […]
Siklus hidrologi global hanya menyisakan kurang dari 1% air yang tersedia langsung untuk kebutuhan manusia. Mengapa penting memahami distribusi dan pergerakan air di bumi dalam menghadapi tantangan krisis air dan perubahan iklim? Ilmu hidrologi menjadi fondasi dalam perencanaan infrastruktur air dan mitigasi bencana alam. […]
Sekitar 30% air tawar di dunia berasal dari air tanah, menjadikannya sumber daya penting bagi kehidupan dan industri. Studi hidrogeologi membantu memahami pergerakan air bawah tanah, mencegah pencemaran, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air secara berkelanjutan. […]